Sabtu, 15 Januari 2011

Video: "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan"

VIVAnews- Sosok Gayus Tambunan yang kontroversial memberikan inspirasi bagi banyak orang. Tak hanya bermacam-macam versi rupa Gayus yang beredar di dunia maya, kisah Gayus memberi inspirasi lagu yang menceritakan sepak terjangnya.

Lagu berjudul "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan" ini diciptakan oleh mantan napi Bona Paputungan. Bona agaknya iri melihat kehidupan Gayus yang bisa bebas plesir ke Bali, hingga ke luar negeri ini. Berbeda dengan dirinya pada saat ditahan di Lapas Gorontalo ini yang harus pasrah tidak bisa berbuat banyak.
Lagu yang berjudul 'Andai aku Gayus Tambunan' tersebut di posting di
situs Youtube pada Jumat, 14 Januari berdurasi 4 menit 47 detik. Lagu ini telah diunduh dan dilihat kurang lebih 1.800 orang dan sangat
mungkin bertambah.
Dalam video klip tersebut juga diceritakan mengenai kehidupan di penjara. Diceritakan pula aksi Gayus yang memberi uang kepada sipir, hingga memakai kacamata dan wig.

Andai ku Gayus Tambunan, yang bisa pergi ke Bali/ Semua keinginan pasti bisa terpenuhi// Lucunya di negeri ini/ hukuman bisa dibeli/ kita orang yang lemah pasrah akan keadaan//

Begitulah salah satu lirik lagu tersebut, anda setuju dengan liriknya? simak di video ini.
• VIVAnews 
 



terkait :
Andai aku jadi Gayus Tambunan Lirik dan Video Download - heboh soal kasus gayus kini dijadikan sebuah lagu oleh penyanyi bernama bona. lagu itu judulnya andai aku jadi gayus tambunan yang bercerita tentang perbandingan perlakuan hukum yang didapat oleh narapidana biasa dengan terdakwa mafia pajak dan hukum Gayus Tambunan - Pencipta lagu ini sekaligus penyanyi nya yaitu bona paputungan adalah mantan narapidana di gorontalo. Inspirasi lagu andai aku jadi gayus tambunan ini didapat dari saat menjalani proses hukum yang tentunya sangat berbeda dengan apa yang dialami terdakwa mafia pajak dan hukum Gayus Halomoan Tambunan. Lagu ini jelas memberikan pandangan politik betapa berbeda nya perlakuan antara narapidana biasa dengan para mafia pajak,

Video klip “Andai Aku jadi Gayus” kini menjadi perhatian masyarakat Gorontalo. Dalam video klip itu Bona, sang pencipta dan penyanyi, melengkapi diri dengan dandanan yang menyerupai Gayus Tambunan., Bone mengaku sering mendapatkan perlakuan tidak adil saat menjalani proses hukum. Jauh sekali dengan yang dialami Gayus. Karena lagu ini juga saya dengar sang pencipta lagu mendapatkan teror dan ancaman. apa iya betul begitu ya?

Seperti apa Lirik Lagu Andai aku jadi Gayus tambunan dari Bona Paputungan? Simak lirik nya di bawah berikut Video Klip Lagu Andai aku jadi Gayus tambunan. kalau untuk file mp3 andai aku jadi gayus tambunan bisa anda cari sendiri ya di google atau tempat tempat file sharing semacam 4shared, ziddu atau enterupload dan lain lain.

Jumat, 14 Januari 2011

Bahasa Aneh ada pada SMS dan Facebook

Dua minggu terakhir saya seperti ‘berdialog’ dengan setumpuk naskah, baik tulisan tangan maupun ketikan dari beberapa pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU). Hampir semua naskah ditulis dengan menggunakan gaya bahasa yang ‘aneh’ yang saya pikir merupakan dampak langsung dari keselaluan menggunakan bahasa SMS atau bahasa Facebook. Sebab, sebagian besar naskah penuh dengan singkatan, simbol, terselip kata bahasa asing yang juga disingkat, ditambah ketidaklengkapan (dan ada pula kebanyakan) tanda baca.
Kadang, ketika sampai pada kata dan kalimat yang lucu seperti ‘dasar gundol’, ‘lebai.com’ saya terpakasa harus mengambil waktu untuk tersenyum atau tertawa. Ketika sampai pada kalimat-kalimat panjang, yang sulit untuk membedakan sebagai kalimat atau paragraph, saya pun harus merekan sedikit waktu untuk mengurainya. Ketika itu saya harus mengernyitkan dahi. Sesekali pula saya harus bertanya kepada penulisnya, jika hendak memastikan maksud yang penggunaan kode dan lambing yang tidak pernah diajarkan oleh guru bahasa. Ketika itu saya bingung.
Sebuah dialog yang membutuhkan waktu dan energi. Namun yang pasti bahwa saya benar-benar dipaksanakan untuk menjadi pembaca yang teliti. Saya berusaha untuk tetap membacanya dengan serius, lantaran di hadapan saya bukan hanya ssetumpuk tulisan tangan pelajar SMU, tetapi sudah sedang berhadapan dengan sebuah bahasa. Sekali lagi, sebuah bahasa.
***
Kamus Besar Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta (Balai Pustaka, 1985) mencatat tiga definisi dasar tentang bahasa: 1) system lambang (tanda yang berupa sebarang bunyi (=bunyi bahasa) yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan. 2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh sesuatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah, dsb). 3) percakapan (perkataan) yang baik; sopan santun; tingkah laku yang baik.
Dalam penyampaian yang berbeda, Wikipeda Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa) mendefinisikan bahasa sebagai penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti.
Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut: 1) suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan. 2) suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain. 3) suatu kesatuan sistem makna. 4) suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna. 5) suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain. 6) suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Merangkum dua definisi dasar di atas bahasa sejatinya meliputi sistem dan makna. Sistem yang saya maksud adalah lambang-lambang atau kode atau simbol, syarat-syarat pada keadaan-keadaan, tempat-tempat, dan orang-orang tertentu. Sementara makna menunjuk kepada pemahaman dari konsep atau pikiran atau perasaan yang disampaikan.
***
Berangkat dari definisi di atas, dan sejauh pemahaman saya atas bahasa yang dimengerti dan dipahami demikian, maka setumpuk naskah yang kendatipun saya anggap ‘aneh’ tetapi tetap memiliki martabat. Saya harus tetap menghargainya sebagai sebuah bentuk penyampaian yang bermakna, walau pun disampaikan (ditulis) dalam system dan bentuk yang ‘aneh’.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah bahasa yang disampaikan (ditulis) dengan bentuk ‘aneh’ itu bertentangan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Kendatipun harus melewati seebuah dialog (membaca) dengan susah payah, dan membutuhkan banyak waktu untuk mencerna, juga memahami, lantas sampai pada titik dimana melahirkan tanya ‘bahasa apatah ini?’, saya masih tetap berpendapat bahwa setumpuk naskah yang sudah sedang saya baca (ketika itu) sama sekali tidak bertentangan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengapa?
Karena saya harus masuk dalam dunia para pelajar untuk dan jika harus memahami bahasa mereka. Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus efektif, mudah dipahami dan dapat dimengrti oleh lawan bicara. Dan untuk sampai pada pemahaman itu, saya harus masuk ke dalam dunia pelajar. Masuk ke dalam system bahasa mereka.
Cerpenis dan novelis Naning Pranoto dalam Creative Writing, jurus-jurus menulis kreatif dan efektif menyebutkan bahwa bahasa bahasa yang seperti SMS adalah sebuah model penulisan dengan materi yang aneh, yang hanya ditangkap dan dimengerti oleh ‘kalangan sendiri’, yakni antara mereka (para pelajar) yang mengerti singkatan-singkatan, simbol-simbol tersebut.
Lebih lanjut, kekayaan simbol, bentuk penulisan yang menggunakan banyak singkatan justru menunjukkan sebuah keunikan dan kekhasan bahasa ‘aneh’ tersebut. Dan bagi saya, penggunaan bahasa yang demikian tidak bertentangan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Toh…pesan yang mau disampaikan jelas, kendatipun untuk mencernanya agak sulit dan butuh waktu.
***
Kendatipun memang tidak bertentangan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa ‘aneh’ ini harus selalu diwaspadai agar tidak kehilangan arah. Apalagi para pelajar adalah agen intelektual yang sudah sedang belajar mengetahui lebih banyak, dan memahami lebih mendalam segala bentuk ilmu pengetahuan.
Dalam batas tertentu, khususnya dalam system pergaulan remaja penggunaan bahasa yang demikian bisa dipahami, lantaran mereka memiliki dunianya sendiri dengan system bahasa yang sendiri pula. Namun dalam batas yang lain, ketika mereka harus keluar dari sitemnya untuk menyapa dunia pembaca (pendengar) yang lebih luas dan sebuah system social yang lebih kompleks, mereka harus mampu meninggalkan dunia bahasa mereka dan menggunakan bahasa yang bisa dipahami dan dicerna oleh semua orang. Ini adalah tantangan dunia pendidikan kita? Bagaimana dan dari mana kita harus memulai?

Kamis, 13 Januari 2011

Pria Unik Yang Hidup Tanpa Uang

Entah apa yang dipikirkan oleh pria ini. Mungkin menurut pemikiran kita, kita bisa saja menganggap bahwa pria ini mungkin sudah kurang waras. Seorang pria telah memberikan seluruh uangnya kepada orang lain tahun 2008. Saat ini ia hidup di karavan dan mengaku mampu hidup tanpa uang.
Pria ini bernama Mark Boyle dan berusia 31 tahun. Ia mendapatkan karavan tersebut dari situs Freecycle dan parkir kendaraan tersebut di sebuah ladang pertanian di dekat Bristol. Di daerah ini, Boyle secara sukarela melakukan kegiatan sosial tiga kali seminggu.
Seperti dikutip dari Telegraph, Boyle menanam makanannya sendiri, memiliki tungku pembakaran dari kayu dan menghasilkan listrik dari panel surya senilai 360 poundsterling (Rp5,04 juta). Tidak hanya itu, ia juga memiliki telepon seluler hanya untuk panggilan masuk dan laptop bertenaga surya. Boyle yang vegetarian sejak enam tahun lalu ini juga membentuk kelompok Freeconomy di tahun 2007.
Ini merupakan jaringan online yang mendorong orang-orang untuk berbagi keahlian atau harta. Kelompok ini sudah memiliki 17 ribu anggota.
Boyle mendapatkan ide ini saat bersama temannya berbincang soal masalah kehidupan seperti kerusakan lingkungan, peternakan, eksperimen hewan serta perang sumber daya alam. Boyle sadar bahwa ia menginginkan kehidupan yang terlepas dari jerat uang.
Ia kemudian menjual rumah di Briston dan melepaskan pekerjaannya di sebuah perusahaan makanan organik. Boyle membuat sebuah daftar yang ia butuhkan untuk hidup beserta cara untuk membuat bahan pengganti. Contohnya saja Boyle mengganti pasta gigi dengan campuran tulang ikan dengan biji-bijian liar.
Boyle mengakui bahwa tindakan ini membutuhkan waktu dan usaha yang sangat keras. Ia harus mencuci sendiri dengan air dingin menggunakan sabun cuci yang dibuat dari rebusan kacang.
Pilihan hidup Boyle ini awalnya sempat dipertanyakan oleh orang tuanya. Namun mereka saat ini sangat mendukung keputusan Boyle. Boyle juga tetap berteman dengan teman-temannya dan sering mengundang mereka untuk singgah di karavannya.
Saat ini Boyle belum menikah dan menghabiskan waktu dengan membaca buku atau menulis blog. Mungkin pria ini bisa mendapatkan ketenangan dalam menjalani hidupnya hanya dengan hidup sedrehana seperti itu tanpa harus terbelenggu pada uang.

Ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
  1. Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.
  2. Kebahagiaan
  3. Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.
  4. Kebahagiaan Anak
  5. Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.
  6. Cinta
  7. Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.
  8. Penerimaan
  9. Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.
  10. Kesehatan
  11. Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.
  12. Kesuksesan
  13. Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.
  14. Bakat
  15. Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.
  16. Sikap yang baik
  17. Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.
  18. Kedamaian
  19. Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

Selasa, 11 Januari 2011

5 AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI KESERINGAN MENGUPIL

Mengupil, mungkin menurut sebagian orang merupakan kegiatan yang cukup mengasyikan dan menyenangkan. Selain itu pula, mengupil adalah kegiatan yang positif karena membantu membersihkan hidung dari kotoran ataupun benda asing yang masuk dengan menggunakan jari. Meskipun kegiatan yang umum, tapi bagi budaya tertentu cenderung tabu karena bisa menimbulkan perasaan jijik dan geli.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim peneliti dari Wisconsin dengan melibatkan 200 partisipan, diketahui bahwa rata-rata seseorang mengupil sebanyak 4 kali sehari yang dilakukan saat sedang senggang atau santai.

Upil yang ada di hidung sebenarnya terbentuk dari lendir yang mengering. Membran mukosa di rongga hidung akan terus menerus menghasilkan lendir basah yang berfungsi menghilangkan debu dan benda-benda asing lainnya yang masuk ke hidung. Lendir yang mengering ini akan menyebabkan sensasi iritasi yang kadang menimbulkan rasa gatal dan memicu orang untuk mengupil.

Beberapa alasan yang membuat seseorang harus mengupil, yaitu:

1. Sedang bengong atau memikirkan sesuatu
Penyebab paling umum orang mengupil terjadi ketika seseorang sedang tidak memikirkan apa-apa, bingung atau bosan. Tindakan ini hampir sama dengan kebiasaan menggigit kuku atau mengisap jempol, karenanya tak jarang orang tanpa sadar melakukannya di depan umum.

Minggu, 09 Januari 2011

Facebook Akan Ditutup Maret Mendatang

Facebook Ditutup - Benar atau tidaknya isu ini masih tanda tanya, Mark Zuckerberg sang pendiri sekaligus pemilik facebook mengumumkan bahwa situs Facebook akan ditutup pada bulan Maret mendatang. Akibat berita tersebut kata facebook ditutup atau facebook shutting down (internasional) menjadi trend di internet. Coba saja lihat di google warta, kata facebook ditutup sampai double .... lalu apakah benar isu facebook ditutup tersebut ?
FACEBOOK DITUTUP