Kamis, 16 Desember 2010

Sri Sultan Imbau Masyarakat Yogyakarta Tetap Tenang

Liputan6.com, Jakarta: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau rakyat Yogyakarta tetap tenang menghadapi polemik Rancangan Undang-undang Keistimewaan DIY yang tak kunjung usai. Beliau juga berharap masyarakat Yogyakarta kembali beraktivitas pascademo yang digelar di Gedung DPRD DIY, beberapa hari silam. Hal itu disampaikan Sultan menanggapi pertanyaan wartawan seputar draf RUUK DIY yang Kamis (16/12), diserahkan pemerintah kepada DPR RI.

Namun terkait penyerahan berkas RUUK tersebut, Sri Sultan enggan berkomentar banyak dengan alasan tidak punya wewenang untuk menanggapinya. Sultan sendiri tidak mau berkomentar seputar adanya kabar yang menyebutkan polemik RUUK ini sengaja diembuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengalihkan permasalahan lain yang kini mengancam pemerintahan SBY-Boediono.(BJK/ANS) 
 
Meski pemerintah pusat resmi menyerahkan draft RUU Keistimewaan Yogyakarta ke Dewan Perwakilan Rakyat, di Bantul, masyarakat Yogyakarta menyatakan bertekad mempertahankan keistimewaan Yogyakarta, Kamis (16/12).

Hasil pantauan Tim Liputan 6 terlihat ribuan bendera Kesultanan Yogyakarta berkibar di beberapa ruas jalan utama. Selain itu, mereka menggelar upacara memperingati Maklumat 5 September 1945  di kawasan Sewon, Bantul. Meski begitu, bendera Merah Putih tetap bersanding dengan bendera Keraton.

Masyarakat meminta keistimewaan Yogyakarta dipertahankan dengan menetapkan secara otomatis Sultan Hamengkubuwono dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. (ADI/YUS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar